Kamis, 26 Februari 2009

Psikologi

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental

Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu
1. Pendekatan neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
2. Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
3. Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
4. Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
5. Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Otak
Dalam anatomi hewan, Otak atau encephalon, adalah sentral supervisori dari sistem syaraf. Walaupun otak kadang disebut sebagai pusat supervisori dari sistem syaraf sentral vertebrata, istilah yang sama juga dapat digunakan untuk sistem syaraf sentral pada invertebrata. Pada kebanyakan hewan, otak terletak pada kepala.
Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagi sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vetebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milliar neuron.
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Tokoh-tokohnya diantaranya:
• Ivan Pavlov,
• Edward Lee Thorndike,
• John B. Watson, dan
• B.F. Skinner
Respon adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya diujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan.
Teori Behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Respon adalah perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan.
Rangsang atau stimulus adalah istilah yang digunakan oleh psikologi untuk menjelaskan suatu hal yang merangsang terjadinya respon tertentu. Rangsang merupakan informasi yang dapat diindera oleh panca indera.
Teori Behaviorisme menggunakan istilah rangsang yang dipasangkan dengan respon dalam menjelaskan proses terbentuknya tingkah laku . Rangsang adalah suatu hal yang datang dari lingkungan yang dapat menyebabkan respon tertentu pada tingkah laku. Jika rangsang dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsang yang dikondisikan.
Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.

Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang memunculkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain menurut Kartini Kartono adalah dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) di sini dimaksudkan: desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup.
Sedangkan menurut Muslimin motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh organisasi.
Untuk menghindarkan kekurangtepatan penggunaan istilah motivasi ini, perlu dipahami pendapat M. Manullang tentang adanya istilah-istilah yang mirip dan sering dikacaukan tentang motivasi tersebut antara lain: motif, motivasi, motivasi kerja, dan insentif.
a. Motif
Kata motif disamakan artinya dengan kata-kata motive, motif, dorongan, alasan dan driving force. Motif adalah daya pendorong atau tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak. Dikatakan bahwa rumusan yang berbunyi motive are the way of behaviour adalah tepat. Artinya, mengapa timbul tingkah laku seseorang, itulah motive.
b. Motivasi
Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan.
c. Motivasi kerja
Bertolak dari arti kata motivasi tadi, maka yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja menurut Ravianto adalah: atasan, rekan sekerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan. Jadi motivasi individu untuk bekerja sangat dipengaruhi oleh sistem kebutuhannya.
d. Insentif
Istilah insentif (incentive) dapat diganti dengan kata: alat motivasi, sarana motivasi, sarana penimbulan motive atau sarana yang menimbulkan dorongan. Dengan pembatasan-pembatasan penggantian istilah-istilah tersebut diatas, dapatlah dihindari pengkacaubalauan penggunaan istilah yang menyangkut motivasi tersebut.

Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. Istilah ini digunakan dalam berbagai teori psikologi, seperti oleh Kurt Goldstein, Abraham Maslow, dan Carl Rogers. Goldstein adalah ahli yang pertama melihat bahwa kebutuhan ini menjadi motivasi utama manusia, sementara kebutuhan lainnya hanyalah manifestasi dari kebutuhan tersebut. Namun yang membuat istilah ini lebih mengemuka adalah teori Maslow tentang hirarki kebutuhan, yang menganggapnya sebagai tingkatan tertinggi dari perkembangan psikologis yang bisa dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan.
Kajian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
Psikologi sosial
bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1. studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
2. studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
3. studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, persaingan, konflik
Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan psikologi
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Psikologi industri dan organisasi
Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
Psikologi kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).
Psikologi klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Psikologi kognitif
Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.
Sejarah [1]
Yunani kuno sd. abad 18
Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat Plato (428-348SM) dan muridnya Aristotle (384-322SM) memperdebatkan mengenai cara manusia memahami pengetahuan maupun dunia serta alamnya. Plato berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menalar secara logis, aliran ini disebut sebagai rasionalis. Lain halnya dengan Aristotle yang menganut paham empiris dan mempercayai bahwa manusia memperoleh pengetahuannya melalui bukti-bukti empiris.
Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari Perancis, Rene Descartes (1596-1650), dan Empiris dari Inggris, John Locke (1632-1704), dengan tabularasa-nya. Seorang fisuf Jerman, Immanuel Kant, pada abad 18 berargumentasi bahwa baik rasionalisme maupun empirisme harus bersinergi dalam membuktikan pengetahuan. Perdebatan ini meletakkan landasan dan mempengaruhi cara berpikir di bidang ilmu psikologi maupun cabang ilmu lainnya. Saat ini ilmu pengetahun mendasarkan paham empiris untuk pencarian data dan pengolahan dan analisis data menggunakan kerangka pikir rasionalis.
Abad 19 dan 20
Wilhelm Wundt (1832-1920)seorang psikolog dari Jerman mengajukan ide untuk mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi. Dalam mempelajari proses perpindahan informasi atau berpikir, maka informasi tersebut harus dibagi dalam struktur berpikir yang lebih kecil. Aliran strukturisme Wundt berfokus pada proses berpikir, namun aliran fungsionalisme berpendapat bahwa bahwa penting bagi manusia untuk tahu apa dan mengapa mereka melakukan sesuatu. William James (1842-1910)seorang pragmatisme-fungsionalisme melontarkan gagasan mengenai atensi, kesadaran serta persepsi.
Setelah itu munculah aliran assosiasi (Edward Lee Thorndike, 1874-1949) yang mulai menggunakan stimulus dan diikuti dengan aliran behaviorisme yang memasangkan antara stimulus dan respon dalam proses belajar. Pendekatan behaviorisme radikal yang dibawakan oleh B.F. Skinner (1904-1990) menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman.
Namun pendekatan behaviorisme belum dapat menjawab alasan perilaku manusia yang berbeda misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya. Edward Tolman (1886-1959) percaya bahwa semua tingkah laku ditujukan pada suatu tujuan. Menggunakan eksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam maze, percobaan ini membuktikan bahwa terdapat skema atau peta dalam kognisi tikus. Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern.
Selain Tolman, Albert Bandura (1925- ) juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa belajar pun dapat diperoleh melalui lingkungan sosial dari individu. Dalam perolehan bahasa, Noam Chomsky (1928- ) -seorang linguis- juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa otak manusia dibekali dengan kemampuan untuk mengenali dan memproduksi bahasa.
Metode penelitian
Penelitian psikobiologis
Menggunakan keterkaitan antara aktivitas otak dengan perilaku yang dilakukan atau diamati. Penelitian ini dapat difasilitasi dengan alat-alat yang memberikan bayangan otak (Brain imaging) dengan menggunakan fMRI, EEG, MRI, PET, NIRS dan lain-lain
Self report
Peserta penelitian memberikan laporan mengenai hal yang mereka alami, rasakan atau ingat berkaitan dengan suatu rangsang tertentu.
Eksperimen laboratorium terkontrol
Penelitian dilakukan pada tempat dan waktu tertentu dan biasanya telah diatur lingkungan sekitar agar tidak menjadi variabel pengganggu dari proses kognisi yang akan diukur pada eksperimen.
Waktu reaksi
Menggunakan kecepatan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus tertentu. Hal ini berkaitan dengan waktu pemrosesan dalam berpikir dapat menggambarkan pengaruh stimulus terhadap proses kognisi yang terjadi.
Topik
Persepsi dan action
Pada topik ini dipelajari bagaimana seseorang mengartikan informasi dari inderanya untuk membuat dunianya berarti. Perolehan informasi didapatkan karena seseorang beraksi dan tentunya aksinya tersebut akan mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya.
Belajar dan ingatan
Bagi psikologi belajar tidak terbatas pada ruang kelas, namun berkaitan dengan perolehan pengetahuan baru, mengembangkan perilaku baru maupun beradaptasi terhadap tantangan yang dihadapinya. Belajar berkaitan erat dengan ingatan atau memori karena hasil belajar harus disimpan dalam ingatan atau dalam proses belajar menggunakan ingatan hasil belajar sebelumnya.
Berpikir dan penalaran
Berpikir melibatkan manipulasi mental terhadap informasi dengan tujuan menalar, memecahkan masalah, membuat keputusan dan penilaian atau hanya membayangkan. Disini dilibatkan proses penalaran deduktif maupun induktif. Manusia membuat suatu dugaan (hipotesa) berdasarkan kemampuan berpikirnya.
Bahasa
Bahasa yang dimaksudkan disini adalah bahasa yang memiliki kelengkapan fonem, fonetik, sintaks dan semantik. Merupakan kemampuan yang rumit dan hanya dimiliki oleh manusia, sehingga interaksi yang dilakukan oleh manusia mencirikan bahwa manusia adalah mahluk sosial. Melalui bahasa manusia memiliki konsep-konsep yang abstrak seperti moral, agama, peradaban, keindahan, penghianatan dan sebagainya. Oleh karena itu perolehan bahasa maupun proses berbahasa dianggap dapat memberikan pemahaman pada proses kognisi manusia.
Catatan kaki
1. Sternberg, R.J.(2006) Cognitive Psychology(4th Ed). Belmont, CA : Thomson Wadsworth
2. Sternberg, R.J.(2006) Cognitive Psychology(4th Ed). Belmont, CA : Thomson Wadsworth
3. Breakwell, G M, S.Hammond, C. Fife-schaw(200). Research methods in psychology. Sage : London
4. Encarta Reference Library Version 14.0.0.0603 (1993-2004). Redmon, WA : Microsoft Encarta Program

Kognisi
Kognisi adalah proses berpikir yang dilakukan oleh manusia. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, diantaranya adalah psikologi, filsafat,neurosains,kecerdasan buatan.
Pendahuluan
Istilah kognisi berasal dari bahasa latin cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan [1].Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir [2]. Karya Plato dan Aristotle telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari manusia itu sendiri.
Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk diimitasi[3].
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kognisi maka berkembanglah psikologi kognitif yang menyelidiki tentang proses berpikir manusia. Proses berpikir tentunya melibatkan otak dan saraf-sarafnya sebagai alat berpikir manusia oleh karena itu untuk menyelidiki fungsi otak dalam berpikir maka berkembanglah neurosains kognitif. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh kedua bidang ilmu tersebut banyak dimanfaatkan oleh ilmu robot dalam mengembangkan kecerdasan buatan.
Fungsi-fungsi kognisi
Atensi dan kesadaran
Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
Persepsi
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
Bahasa
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik
Pemecahan masalah dan kreativitas
Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.

Pengambilan keputusan dan penalaran
Dalam melakukan pengambilan keputusan manusia selalu mempertimbangkan penilaian yang dimilikinya. Misalnya seseorang membeli motor berwarna merah karena kepentingan mobilitasnya, dan kesenangannya terhadap warna merah. Proses dari pengambilan keputusan ini melibatkan banyak pilihan. Untuk itu manusia menggunakan penalaran untuk mengambil keputusan. penalaran adalah proses evaluasi dengan menggunakan pembayangan dari prinsip-prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi menjadi dua jenis yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif
Catatan kaki
1. Encarta Dictionary Tools Version 14.0.0.0603 (1993-2004). Redmon, WA : Microsoft Encarta Program
2. Sternberg, R.J. (2006) Cognitive Psychology. Belmont, CA: Thomson Wadsworth
3. Bjorklund, D.F (2000). Children's thinking:developmental function and individual differences. Belmont, CA : Wadsworth
Apathy
Apathy adalah kurangnya emosi, motivasi, atau entusiasme. Apathy adalah istilah psikologikal untuk keadaan cuek atau acuh tak acuh; di mana seseorang tidak tanggap atau "cuek" terhadap aspek emosional, sosial, atau kehidupan fisik. Apathy klinikal dianggap tingkatan atas, sedangkan tingkat menengah dapat dianggap sebagai depresi, dan pada tingkatan puncak dapat didiagnosa sebagai disorder disassociative. Aspek fisik dari apathy berhubungan dengan pemunduran fisik, kehilangan otot, dan kekurangan energi disebut letargi; yang memiliki banyak penyebab patologikal.
Apathy dapat berpusat terhadap objek tertentu; kepada seseorang, aktivitas atau lingkungan. Dia merupakan reaksi umum terhadap stress di mana diterapkan sebagai "belajar tak berdaya" dan seringkali dihubungkan dengan depresi. Dia dapat juga merefleksikan sebuah kekurangan minat non-patologi dalam hal yang dianggap tidak penting.
Beberapa obat diketahui dapat menyebabkan gejala berhubungan dengan atau menyebabkan kepada apathy.
Cinta
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Para pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan:
1. Cinta terhadap keluarga
2. Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3. Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
4. Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5. Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Cinta akan sebuah konsep tertentu
8. Cinta akan negaranya atau patriotisme
9. Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuna, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Mendefinisikan cinta
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati
Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.
Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
Cinta antar pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
• Afeksi: menghargai orang lain
• Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
• Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
• Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
• Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
• Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa
• Kinship: ikatan keluarga
• Passion: nafsu seksual
• Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
• Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
• Service: keinginan untuk membantu
Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi.
Pembedaan dengan sensasi
Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.
Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.
Jenis-jenis persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.
Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya[1]. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum.
Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Gestalt
Penggunaan pola warna dan arah panah membuat otak mengelompokkan lingkaran kuning terpisah dari lingkaran biru, walaupun sebenarnya memiliki bentuk identik
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
Sejarah
Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.
Penggunaan
Teori gestalt banyak dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa lainnya, karena banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Persepsi jenis ini bisa terbentuk karena:
1. Kedekatan posisi (proximity)
2. Kesamaan bentuk (similiarity)
3. Penutupan bentuk
4. Kesinambungan pola (continuity)
5. Kesamaan arah gerak (common fate)
Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari pola-pola yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut pragnan.

Teori kedekatan: Kotak akan dikelompokkan menjadi 3, A-B, C-D dan E
Teori kemiripan:Lingkaran akan dikelompokkan terpisah dari kotak
Teori penutupan:Walaupun semu, kotak akan dibentuk dengan menutup garis
Teori continuity: Lingkaran akan membentuk pola garis diagonal walaupun sebenarnya tersusun acakterputus

PRASANGKA

PRASANGKA

Kalaupun Anda memakai kaca mata, sesungguhnya yang melihat adalah mata Anda dan bukan kaca mata Anda. Dan keadaan sebenarnya yang terjadi adalah apa yang ada dibalik kacamata, dan bukan apa yang terpantul pada kaca mata. Begitupun ketika Anda memandang sebuah persoalan pandanglah persoalan itu dengan cara yang tepat.

Debu-debu yang menempel pada kacamata Anda tentu akan mengganggu pandangan Anda dan sudah selayaknya Anda harus membersihkannya, mengelapnya dan merawatnya kembali sebaik mungkin sehingga Anda mampu melihat secara lebih jernih dan jelas. Debu-debu itulah yang bernama prasangka. Prasangka yang terpelihara akan mengaburkan realita yang sebenarnya dengan apa yang ada dipikiran kita. Prasangka-prasangka yang negative akan menghasilkan keputusan-keputusan yang salah dan penyesalan p[ada akhirnya. Prasangka negative seorang karyawan kepada atasannya akan berujung pada kemalasan dan kemunduran kinerja karyawan tersebut, prasangka siswa kepada gurunya akan berakibat tidak terterimanya mata pelajaran secara baik, prasangka pemabntu terhadap majikan akan berbuah kemalasan kerja, prasangka seseorang terhadap sahabatnya akan berujung pada kekakuan dan ketegangan. Prasangka adalah api yang akan memeakan setiap kayu baker yang ada didekatnya.

Alangkah indahnya ketika setiap mata memakai kaca mata bersih dan jernih sehingga pantulan cahayanya adalah pantulan kebenaran dan tidak terkaburkan debu-debu prasangka yang menempel dipermukaannya. Cara terbaik menghilangkan prasangka adalah dengan mengkomunikasikan secara terus terang kepada objek yang kita jatuhkan prasangka atasnya, ugkapkan permasalahan yang ada, dapatkan penjelasannya, evaluasilah dengan bijak maka dbu-debu prasangka niscaya akan terbersihkan dari kaca mata hati kita.

KEKUATAN PIKIRAN

KEKUATAN PIKIRAN DAN KEDASYATAN KATA-KATA
Jika Anda percaya, pikiran Anda mencari jalan untuk melaksanakannya

Seorang merasa sedih dan kesal karena melihat bunga mawar itu dikelilingi oleh semak semak berduri
Seseorang yang lain merasa senang dan bersyukur karena diantara semak semak berduri itu terdapat sekuntum bunga mawar

Berhati-hatilah dengan apa yang Anda pikirkan, karena ia bisa menjelma menjadi kata-kata. Pilihlah kata-kata dengan bijak karena kata-kata Anda akan mlahirkan tindakan. Waspadalah dengan tindakan Anda karena iaa akan menjadi kebiasaan. Mawaslah dengan kebiasaan Anda karena kebiasaan bisa membentuk kepribadian, dan kepribadianlah yang akan menghantarkan Anda kepada keberuntungan atau kebuntungan (kerugian).

Ketika Anda berpikir sukses, maka pikiran Anda akan bekerja untuk Anda dan membantu Anda untuk mencari cara dan jalan bagaimana caranya agar Anda sukses dan terdoronglah Anda untuk melaksanakannya. Sebaliknya ketika Anda percaya bahwa sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran Anda akan mencari pembuktian yang membenarkan kenapa sesuatu itu layak untuk dikatakan tidak mungkin.

Percaya dengan penuh keyakinan akan membuahkan kekuatan kreatif dan akan senantiasa mencari dan menemukan cara bagaimana untuk bisa. Percaya dan yakin akan berbuah pikiran membangun (konstruktif) dan keragu-raguan akan menjadi penghambat kreatifitas dan Andapun akan mulai berpikir destruktif (pessimis) yang berbuah pada karakter mudah menyerah, daya juang rendah, menunda, malas dan banyak alasan.

Anda bisa mencoba kedasyatan kata-kata dalam mempengaruhi pikiran kepada teman Anda. Bekerjasamalah dengan dua teman Anda. Tanpa sepengetahuan Anda bertiga, katakanlah kepada seorang teman Anda sebagai target uji coba, anggap saja namanya Bayu. Katakan pada Bayu, “ Yu kok kamu hari ini tampak pucat, kamu sakit ya...”, biarkan dia bereaksi apa adanya, tunggu 10 menit kemudian tugaskan teman Anda yang pertama untuk mengucapkan kalimat yang sama sebagaimana yang Anda katakan pada Bayu. Beberapa saat kemudian aturlah teman Anda yang kedua mengucapkan kalimat yang sama. Lihatlah kejadian berikutnya, bisa jadi teman Anda benar-benar merasakan sakit dan minta ijin dari aktivitasnya saat itu. Begitupun sebaliknya kalau Anda mengatakan hal positip pada teman Anda, misalnya “ Bayu serasi banget bajumu hari ini, kamu tampak keren deh...”, Coba libatkan teman Anda sebagaimana skenario diatas, maka bisa dipastikan Bayu akan lebih percaya diri dan senang dinadingkan kalau Anda bilang, “ Bayu sepertinya bajumu tidak nyambung deh, tidak serasi amat...”, Mau coba...
Begitulah pengaruh kata-kata pada kita. Karenanya pandai-pandailah memilih kata-kata positip yang akan memompa diri Anda, teman Anda dan orang-orang yang Anda temui sehingga suatu saat nanti Anda akan dikenang sebagai pendongkrak motivasi dan bukan sebagai penghancur motivasi. Sekali lagi hapuslah kata-kata negatif dalam kamus kehidupan Anda, dan mulailah dari saat ini ucapkanlah kata-kata terbaik untuk diri Anda, dan orang lain yang Anda temui.

Bagaimana agar pikiran Anda mampu menemukan gagasan-gagasan kreatif dalam meraih keberhasilan yang Anda idamkan?


Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah serap dan tangkaplah gagasan dan ide-ide kreatip yang berhamburan dalam pikiran Anda ataupun di sekitar Anda, jangan biarkan gagasan itu lepas begitu saja. Belajarlah untuk menyerap hal-hal positip disekitar Anda, temui orang-orang berkarakter positip yang Anda kenal atau bahkan yang hanya Anda lihat di TV atau di majalah Anda. Saya yakinkan Anda lambat laun tapi pasti cara berpikir Anda akan membuahkan gagasan-gagasan positip dan melahirkan aksi positip. Karena itu tulis dan tuangkanlah gagasan tersebut pada kertas. Berikutnya tinjaulah gagasan tersebut berdasarkan sudut pandang pikiran Anda, singkirkan yang menurut Anda tidak bernilai dan arsipkanlah yang bagi Anda bernilai.

Kedua, pupuklah gagasan bernilai yang Anda tulis dan hapuskan kata “tidak mungkin” dalam hidup Anda, baik dalam pikiran ataupun dalam kosa kata Anda. Katakan dengan tegas “ mungkin” dan yakinlah dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Mustahil adalah kata mutiara bagi orang-orang yang tidak mau mencoba.

Ketiga, Tentukanlah apa yang Anda inginkan. Ubahlah gagasan yang merupakan buah cara berpikir Anda dalam tindakan nyata. Libatkanlah saudara, teman, kerabat atau orang-orang yang menurut Anda layak untuk menjadi bagaian dari keinginan (mimpi) Anda. Bersiaplah menanggung konsekwensi nyaman ataupun tidak menyenangkan dari pilihan tindakan Anda. Resiko senantias ada. Akan lebih baik gagal karena melakukan dibandingkan tidak pernah salah apalagi gagal karena memang tidak pernah melakukan apapun.

Ke empat, evaluasilah apa yang telah Anda lakukan, ambil yang bermakna, buang yang tak berguna, susunlah puzzle kesuksesan Anda dari hal-hal positip yang telah Anda kumpulkan, lakukan secara sabar dan berkesinambungan.

Kelima, hapus kata berhenti dan menyerah dalam kamus kehidupan Anda, maka tunggulah manusia baru yang diperhitungkan oleh kawan maupun lawan akan terlahir, dan itu adalah Anda.

Fakta membuktikan, apapun yang Anda rasakan saat ini bermula dari kata-kata yang pernah Anda pikirkan, kemudian Anda ucapkan, lalu Anda kerjakan dengan tindakan nyata, dan jadilah Anda sekarang sebagaimana yang Anda rasakan saat ini.

PERCAYA DIRI

PERCAYA DIRI

Jika Anda berfikir Anda dikalahkan, Anda dikalahkan. Jika Anda berfikir Anda tidak takut, Anda tidak takut. Jika Anda ingin menang tetapi Anda berfikir tidak dapat menang, hampir pasti Anda tidak akan menang – anonim


Anda adalah sesuai apa yang ada dalam pikiran Anda. Seribu orangpun mengatakan Iya kepada Anda dan pikiran Anda berkata tidak maka kesimpulannya adalah tidak walaupun kepala anda mengangguk tanda setuju. Pikiran Andalah raja dalam tubuh Anda. Berilah makan positip pada pikiran Anda, kemenangan dan kesuksesan diawali dari bagaimana pikiran Anda bekerja. Jika pikiran Anda bilang tidak bisa maka jalan buntu sudah jelas terpampang. Namun latihlah pikiran untuk selalu berkata Bagaimana caranya untuk bisa sehingga semua organ tubuh dikomandani otak akan bekerja keras mencari jalannya. Itulah kreativitas bawah sadar Anda dan pikiran adalah porosnya. Bahagia, sedih, senang dan semua rasa berawal dari bagaimana Anda memandang sesuatu dengan pikiran Anda.

Dengan percaya diri. Bagaimana pandangan Anda terhadap diri Anda, begitu pula pandangan orang lain terhadap anda. Ingat Anda adalah produk pikiran, perkataan dan perbuatan Anda. Contoh sederhana, kalau Anda ragu-ragu dalam menyeberang jalan begitupula sopir yang lewat didepan akan ragu-ragu memajukan atau mengerem laju mobil yang dikendarainya.
Agar Anda memiliki perasaan maka mulailah kepercayaan diri Anda dari perasaan pikiran Anda.

Tiga langkah utama membangun kepercayaan diri Anda.

1. Sikap tubuh / fisiologis

Setiap emosi akan menghasilkan gerakan yang berbeda. Ketika anda bahagia, senang, susah, depresi akan menghasilkan respon gerakan yang berbeda.
Membangun rasa percaya diri dapat dimulai dengan merubah fisiologis tubuh Anda. Bangkitlah dari tempat duduk Anda, tariklah napas Anda dalam-dalam dan katakan YYYAAAAK ! Berdirilah dengan cara yang sama saat Anda benar-benar percaya diri, bergeraklah dengan cara yang sama saat Anda benar-benar percaya diri, tatap mata anda kedepan seperti saat anda benar-benar percaya diri.

Kalau selama ini Anda berusaha merubah sikap fisiologis Anda dengan merubah apa yang ada dalam diri Anda, maka sekaranglah saatnya Anda mencoba merubah apa yang ada dalam diri Anda dengan cara merubah sikap fisologis tubuh Anda. Bangkitlah sekarang, kepalkan tangan Anda, tataplah kedepan dengan tegap dan katakan YYYYaaaak bisa.
Banyak orang pandai tidak mampu mendapat kesuksesan karena tidak atau kurang percaya diri.


2. Kendalikan Fokus pikiran Anda pada hal-hal yang membuat Anda lebih percaya diri.

Apa yang Anda pikirkan akan menentukan apa yang Anda rasakan. Fokus pikiran Anda adalah bagaikan kamera. Anggap saja Anda menghadiri sebuah pesta dan kamera Anda arahkan kepada suasana yang indah, suasana yang saling berempati maka yang muncul di pesawat Televisi Anda adalah suasana yang indah. Demikian juga sebaliknya kalau Anda mengarahkan pada hal yang kurang menyenangkan dipesta, maka yang muncul adalah suasana yang kurang menyenangkan pula.

3. Persiapkan diri Anda dengan tingkat keyakinan yang luar biasa.
- Kalau saya dapat membayangkannya maka saya dapat melakukannya
- Kalau saya memilki komitmen maka saya bisa mengerjakannya
- Kalau saya siap memilih saya siap menerima konsekwensinmya

Kalau keyakinan Anda kurang, maka potensi yang dikerahkan juga kurang, tindakan yang dilakukan juga kurang dan pada akhirnya hail yang diperoleh juga kurang.

Anda tidak akan mengetahi apakah Anda berhasil atau gagal sebelum Anda bertindak membuktikannya.
Manfaatkan fisiiologis seefektif mungkin, kendalikan fokus Anda yang mampu membuat Anda lebih percaya diri, bangun keyakinan Anda dan Anda adalah manusia baru sebagaimana yang Anda pikirkan tetntang Anda.

DUA BIANG KEGAGALAN

DUA BIANG KEGAGALAN


Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab, yaitu orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.

Sejauh mana Anda mampu berpikir atas tindakan Anda akan menentukan sejauh mana kesiapan menerima konsekwensi/resiko atas setiap tindakan Anda. Bertindak tanpa berpikir akan berujung pada finish yang slah atau bahkan tidak pernah mencapai finish manapun, namun berpikir tanpa bertindak akan menghasilkan kelompok pemimpi yang senantiasa berkata ; “seandainya, andaikata, kalau saja.....” dan berujung pada penyesalan panjang karena terlewatnya kesempatan-kesempatan yang tidak bisa terulang kembali pada waktu berikutnya.

Tidak ada gawang yang bergerak menuju arah bola, tidak ada makanan burung yang setiap saat terjatuh kearah sarang, tidak ada bunga yang menuju kearah lebah bersarang, dan tidak akan ada keuksesan datang menuju Anda, tapi Andalah yang harus bergerak menuju ka kesuksesan Anda.


Tips meningglakan 2 biang kegagalan.

1. Rencanakan apa yang anda inginkan, tulislah, ceritakan kepada sahabat, orang tua dan orang-orang yang mau mendengar Anda, dan siaplah mendapat masukan yang mendukung maupun menghambat. Namun pandanglah semua itu dengan pikiran positip, dan ingatlah anda asalah pemain dan bukan penonton, jadi bola ada di kaki Anda.
2. Evaluasi kembali setiap langkah yang Anda lakukan, apakah menuju kearah gawang kesuksesan Anda atau justru menjauh. Terkadang memang perlu membawa bola kebelakang asalkan sebagai bagian dari strategi.
3. Jangan pernah menyerah dan berhenti, karena berhenti/ menyerah berarti mati.

CERDAS MENGELOLA STRESS

CERDAS MENGELOLA STRESS


Stress, tekanan, kecemasan…apapun istilah yang anda gunakan, jelas memiliki pengaruh yang sangat kuat pada aktivitas Anda. Kunci pemecahan stress adalah mempelajari bagaimana mengatur stress sehingga tidak terlena olehnya.

Hirup Udara Segar, Hadirkan memori Indah
Ambillah waktu sesaat untuk bernafas. Istirahat pendek secara teratur dalam sehari memungkinkan anda untuk dapat bernafas dalam-dalam dan menenangkan pikiran, Hadirkan memori/ peristiwa yang menggembirakan, masa-masa baghagia, dan nikmatilah dengan rileks..

Cari Tahu Akar Permasalahan Anda
Apa sesungguhnya yang membuat anda stress, apakah pekerjaan anda, kehidupan rumah anda, hubungan anda ? Tanpa tahu akar masalah yang anda hadapi, sangatlah sulit untuk dapat menyelesaikannya.

Pisahkan antara yang bisa anda kerjakan dengan yang tidak mampu anda lakukan
Kenali perbedaan antara hal-hal yang dapat anda kontrol dan hal-hal yang tidak dapat anda kendalikan. Buatlah daftar kedua kategori ini, mulailah hari ini, buatlah janji pada diri anda untuk menghentikan kepusingan atas hal-hal dalam pekerjaan yang tidak dapat anda kontrol. Mintalah bantuan teman Anda, saudara Anda ataupun siapapun yang Anda anggap mampu memecahkan permmasalahan Anda, minimalnya mau mendengarkan Anda.

Berbagi beban kerja
Delegasikan atau bagi-bagi tugas setiap saat memungkinkan. Janganlah masuk ke dalam perangkap berpikir kalau anda satu-satunya orang yang dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan benar. Rekan kerja dan atasan Anda pasti mengerti dengan konsep ini.

Cara menghilangkan stress :
1. Jangan selalu tergantung pada orang lain.
2. Jangan berburuk sangka bahwa orang lain akan menghina atau membicarakan anda.
3. Jangan selalu mengingat kesalahan masa lalu, perasaan bersalah dan penyesalan yang dalam dapat mempersulit, karena menguras segenap pikiran dan tenaga.
4. Jangan menyimpan kemarahan dan frustrasi, utarakan dan bicarakan dengan orang lain yang bertanggung jawab atas terjadinya hal tersebut.
5. Jangan menyimpan rasa dengki dan cemburu, rasa dengki memakan energi.
6. Jangan membiasakan sikap terburu-buru. Tindakan tersebut menjurus pada Kesalahan-Penyesalan-Stress