Kamis, 26 Februari 2009

PRASANGKA

PRASANGKA

Kalaupun Anda memakai kaca mata, sesungguhnya yang melihat adalah mata Anda dan bukan kaca mata Anda. Dan keadaan sebenarnya yang terjadi adalah apa yang ada dibalik kacamata, dan bukan apa yang terpantul pada kaca mata. Begitupun ketika Anda memandang sebuah persoalan pandanglah persoalan itu dengan cara yang tepat.

Debu-debu yang menempel pada kacamata Anda tentu akan mengganggu pandangan Anda dan sudah selayaknya Anda harus membersihkannya, mengelapnya dan merawatnya kembali sebaik mungkin sehingga Anda mampu melihat secara lebih jernih dan jelas. Debu-debu itulah yang bernama prasangka. Prasangka yang terpelihara akan mengaburkan realita yang sebenarnya dengan apa yang ada dipikiran kita. Prasangka-prasangka yang negative akan menghasilkan keputusan-keputusan yang salah dan penyesalan p[ada akhirnya. Prasangka negative seorang karyawan kepada atasannya akan berujung pada kemalasan dan kemunduran kinerja karyawan tersebut, prasangka siswa kepada gurunya akan berakibat tidak terterimanya mata pelajaran secara baik, prasangka pemabntu terhadap majikan akan berbuah kemalasan kerja, prasangka seseorang terhadap sahabatnya akan berujung pada kekakuan dan ketegangan. Prasangka adalah api yang akan memeakan setiap kayu baker yang ada didekatnya.

Alangkah indahnya ketika setiap mata memakai kaca mata bersih dan jernih sehingga pantulan cahayanya adalah pantulan kebenaran dan tidak terkaburkan debu-debu prasangka yang menempel dipermukaannya. Cara terbaik menghilangkan prasangka adalah dengan mengkomunikasikan secara terus terang kepada objek yang kita jatuhkan prasangka atasnya, ugkapkan permasalahan yang ada, dapatkan penjelasannya, evaluasilah dengan bijak maka dbu-debu prasangka niscaya akan terbersihkan dari kaca mata hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar